Saat ini berbagai ekspresi tergambar dalam
wajah penduduk SJ. Seorang memucat, 3 orang memasang tampang ingin membunuh, 9 orang
memancarkan kebahagiaan yang membuat 4 orang pertama cukup sebal.
"Engg, baiklah kalau begitu, sekarang mari kita tentukan posisi
masing-masing" Yesung memulai perannya sebagai pelatih dengan perasaan waswas.
"Kurasa kita akan membutuhkan manajer. Jadi kita tentukan menajernya dulu" sambar
leeteuk.
"Tidak keberatan kan pak pelatih?" sambung Kangin. Yesung menggeleng.
"Baiklah, aku secara sukarela akan membiarkan kalian berlaga sementara
aku mengurus kalian." Putus Heechul seenaknya lagi.
"Enak saja, aku yang akan jadi manajer" Kangin tak mau kalah.
"Sok tahu, akulah yang akan jadi manajer, iya kan Yesungie?" Leeteuk melirik Yesung mengancam. Yesung mulai berkeringat
dingin.
"Sudahlah hyung, kalian bertiga boleh menjadi pengurus kami"
putus Shindong.
"Dan kita hanya bersembilan di lapangan?" tanya Donghae
"Kan ada mereka" Hangeng mengayunkan dagunya ke arah pintu yang baru terbuka dan
menampakkan wajah bingung Zhoumi dan Henry.
"Wae hyung?" tanya Henry. Hanya senyum licik yang terpampang di hadapannya.
"Firasat buruk. Ayo pulang." Putus Zhoumi sambil bergegas keluar rumah. Usahanya sia-sia karena Eunhyuk, Donghae, Sungmin dan Kyuhyun sudah menahan
mereka dengan cengiran lebar di wajah
masing-masing.
"Kalian tidak akan bisa kabur" Kyuhyun tertawa evil. Zhoumi dan Henry merinding seketika
dan menyesali keputusan main ke kos SJ.
***
0 comments:
Posting Komentar